Demam Friendster Melanda



oleh : Titis Widyatmoko - detikinet


Jakarta - Laiknya epidemi, tua maupun muda, pria wanita, karyawan, pelajar atau mahasiswa yang aktif menggunakan internet di Indonesia kini keranjingan Friendster (www.friendster.com). Ini adalah jaringan pertemanan online yang didesain untuk menghubungkan orang melalui teman-temannya.

Friendster, sebuah situs jaringan bisa membuat orang menampilkan profil beserta fotonya dan melakukan hubungan dengan teman, temannya teman atau temannya temannya teman. Pengguna bisa menambah daftar teman dengan mengirim semacam e-mail undangan meminta temannya bergabung. Pengguna juga bisa mencari kawan yang mempunyai hobi atau asal sekolah yang sama.
Dari jalinan ini terkadang sering dijumpai pertemuan dengan teman lama yang terhubung melalui temannya-teman. "Kita bisa ketemu sama teman-teman lama yang sudah lama banget nggak ketemu. Dari testimonial, kita bisa tahu juga teman-teman kita itu sebenarnya gimana," kata Yorde, 22 tahun, mahasiswa sebuah PTN di Jakarta, Jumat (2/4/2004).

Yorde mengaku kecanduan untuk membuka situs Friendster setiap harinya. "Setiap hari bisa buka lebih dari 4 kali. Setiap buka paling cepet satu jam. Nyandu deh pokoknya," kata Yorde yang mengaku mengenal Friendtster sejak Februari lalu dan sudah mengumpulkan puluhan teman. "Satu jam sekali saya buka untuk melihat bulletin board," kata Mashimaro, mahasiswa di sebuah PTN yang berlokasi di Depok.

Yorde tidak sendirian menjadi pecandu Friendster. Kalangan remaja di Indonesia sudah menganggap situs ini sebagai aplikasi baru yang paling menarik ditawarkan internet. Bahkan gemanya juga mewabah di tempat-tempat kerja. "Lumayan lah, sekarang buka internet tidak melulu chatting, bisa main Friendster," kata Rima, karyawan yang berkantor di Thamrin.

Malah, dalam sebuah acara bincang-bincang di radio swasta, pernah suatu kali seorang karyawan menyampaikan keluhannya kepada penyiar tentang diblokirnya akses internet dari kantornya ke situs Friendster. "Kantor menganggap waktu kami banyak terbuang gara-gara bermain Friendster," ujar karyawan itu.

Seperti halnya instant messaging, jaringan sosial secara online adalah sebuah teknologi yang kini sedang hangat-hangatnya. Teknologi ini pada intinya membangun jaringan dengan menampung database kontak nama, ketertarikan pada suatu hal tertentu atau informasi lain yang bisa menjadi penghubung.

Fenomena Friendster sendiri memang luar biasa. Sejak meluncur mulai Maret tahun lalu, hingga November 2003 sudah memiliki 2 juta pengguna. Padahal situs itu masih beroperasi dalam model beta yang berarti masih berada dalam tahap percobaan. Banyak pihak yang kecanduan mengeluhkan lambatnya koneksi saat membuka Friendster waktu itu.

Harap maklum, saat itu si pendiri Friendtser, Jonathan Abrams masih belum menemukan perangkat yang mutakhir untuk memenuhi keinginan pengunjung Friendster. Karyawan mereka pun jumlahnya kurang dari sepuluh yang bekerja di dua kantor di Sunny Vale dan Mountain View.

Pendirian Friendster bermula karena Jonathans Abrams, CEO dan pendiri situs ini merasa situs kencan yang ada di internet adalah bohong-bohongan dikarenakan sifatnya yang anonim. Dengan Friendster, orang bisa melihat profile orang lain dan membaca testimoni.

Dalam perjalanan waktunya Friendster makin membesar hingga kini penggunanya di seluruh dunia sudah mencapai angka lima juta. Keberadaannya menarik perhatian media hingga pernah menyabet gelar "Time Magazine Coolest Inventions of 2003."

Sebagai dampak popularitasnya, Frienster kini mempunyai banyak pesaing. Diantaranya adalah Meetup, Myspace, Ryze dan LinkedIn. Kloning Friendster di berbagai negara juga muncul macam MyFriends di Jerman dan Friends4Friends di Inggris Raya.
( tis )

Comment Please